Facebook and Jesbuk

Facebook and Jesbuk

yy-facebookFacebook fever! Bukan karena latah dengan beberapa tulisan yang telah lebih dulu mengungkap fenomena situs jejaring pertemanan itu, tetapi perasaan hatilah yang ingin turut membicarakannya. FB-demikian facebook kerap disapa- memang telah menjadi demam, menjangkiti jutaan orang, dan mewabah kemana-mana.
Memainkan fitur demi fitur situs ciptaan anak muda jenius Mark Zuckerberg itu seringkali menganibal rutinitas yang telah berjalan baik sebelumnya. Sebutlah jadwal A, seharusnya dilakukan pada pukul sekian. Tapi karena tidak terlalu fardhu, dia bisa saja tergeser hanya gara-gara kita keasyikan memegang facebook. Akhir-akhir ini, nyonya rumah juga sering protes mengapa aku sering tiba di rumah dinihari sekali. Jujur saja, salah satu penyebabnya ya situs pengintip ini. Facebook juga telah membuat teman di kanan, kiri, depan, dan belakang tempat dudukku di kantor kerap senyum-senyum sendiri. Berjam-jam pula, alamak!
Keberadaan facebook yang benar-benar naik daun belakangan ini juga telah membuat beberapa orang jadi gifo alias gila foto. Dikit-dikit foto. Lagi makan minta difoto. Ngopi di belakang kantor minta foto. Nerima tamu minta foto. Stress duite habis, sementara bayaran belum datang, juga minta foto (katanya ekspresinya bagus) Untung saja saat eek ga minta foto. Foto-foto itu apalagi kalau bukan untuk di-upload di facebook-nya.
Menurut Enda Nasution hal paling memancing orang untuk mengkases dan jadi anggota facebook adalah keberadaan fitur pengunggah foto . Situs dengan warna dasar biru teduh ini tak sekadar menyediakan jasa mengunggah foto, tapi juga menawarkan fitur tag atau menandai orang-orang yang ada di foto itu.
Orang yang ditandai akan dikirimi pemberitahuan bahwa ada yang memuat fotonya di facebook. Bahkan mereka yang belum punya account di situs ini pun bisa dikirimi pemberitahuan lewat surat elektronik. “Ini yang membuat orang penasaran, lalu akhirnya bergabung ke facebook,” jelas Enda kepada tempointeraktif.
Fakta itu benar sekali. Mengutak-atik status, profil, mencari teman, chat, dan give a comment adalah hal yang mengasyikkan dan bisa membuat lupa waktu. Thx for U, Zuckerberg, atas mainan indah ini.
Lantas apa Jesbuk? Sejatinya, tidak ada sangkut-paut sama sekali antara jesbuk dan facebook kecuali dalam dua hal. Pertama adalah pelafalan. Kedua kata ini memiliki akhiran yang sama, facebook dan jesbuk. Sama-sama buk kan?
Persamaan kedua, antara facebook dan jesbuk sama-sama mengikatkan diri seseorang pada pertemanan, walaupun level jesbuk masih sangat jauh di bawah facebook. Jamput, Opo sih jesbuk iku? Menurut pemerhati sosial gadungan taufik pramugianto, jesbuk adalah sebutan dari beberapa orang Madiun untuk mengambarkan betapa kerasnya minuman arak jowo atau arjo. Saking ganasnya minuman beralkohol itu, sampai-sampai ketika disulutkan api langsung berkobar. Mirip banget dengan spirtus. Istilah jesbuk muncul karena suara arak yang kena api. Coba tuangkan arak itu ke suatu wadah dan kasih api dari korek jes (korek batangan), jes…..buk, api pun menyala. Horee…..
Meminum arak umumnya dilakukan bareng-bareng. Di sinilah pertemanan terbentuk. Dari yang sekelompok kecil, bisa mekar jadi gede gara-gara pemberitaan mouth to mouth. Tentu saja pertemanan ini terbatas bagi mereka yang doyan minuman dari fermentasi beras ketan kemudian disuling (destilasi) itu. Yang gak doyan, ya gak pernah kumpul. Itulah mengapa level jesbuk kusebut masih jauh di bawah facebook. Sebab, fitur-fiturnya masih sederhana.
Pertemanan model gini memang tak bisa dimungkiri atau dihindari bagi sebagian orang meski banyak dalil menegaskan itu haram dan berdosa. Realitas sosial pertemanan model itu juga dapat dijumpai di Tuban. Tak ada istilah jesbuk memang, tapi toak-lah yang paling populer mempertautkan tenggang-rasa secara turun-temurun itu. Saya rasa sahabat yang satu ini, kawan ini, dan teman ini tahu benar bagaimana pertemanan seperti itu telah jadi warna tersendiri di kota PLAT S itu…..:D

SELAMAT ber-FACEBOOK dan ber-JESBUK RIA (bagi yang gemar)

6 responses to “Facebook and Jesbuk

  1. hmmm… ono meneh istilah anyar… jesbuk
    wah apa perlu didevelop situs jejaring sosial ala tuban dengan URL jesbuk.com atau jesbook.com
    hehehehhe….
    tuban, begitu ngangeni. kemarin saya sempat menikmati cap go meh di bogor dan saya begitu merindukan tuban. kok bisa? lha kan ada kwan sing bio hehehehhe…..
    sesuk mulih malang, semoga sempat pulang ke tuban juga. kangen cangkrukan karo cah-cah…
    JES BUK!!!!

  2. tuwak merupakan komsumsi untuk orang-orang tuban yang masih percaya kedegdayaan raden said putra Bupati tuban. penggumsomsi minuman towak.orang-orang itulah yang ingin mengikuti jejak leluhurnya.menjadikan dekdaya dan sakti mandraguna seperti salahsatunya R.said.

Leave a reply to Dony Alfan Cancel reply