Ada begitu banyak hal menarik di Beograd. Dari sisi sejarah, kota terbesar di Serbia ini pernah menjadi saksi atas kejamnya perang dan indahnya perdamaian. Beograd, yang dulu disebut Singidinum oleh bangsa Celtik dan menjadi Beligrad (Kota Putih) ketika diduduki imperium Romawi adalah medan pertempuran tiada henti. Berbagai kekuasaan pernah bertarung memperebutkan wilayah yang disebut-sebut sebagai jantung Balkan ini.
This slideshow requires JavaScript.
Setidaknya, Byzantium, Romawi Timur, hingga Kekhalifahan Ustmaniyah (Ottoman) silih berganti menguasai Beograd. Hingga 1801, kota seluas 359,96 km persegi ini dikuasai Turki sebelum akhirnya bebas pada 1878 dan bertransformasi menjadi kerajaan pada 1882.
Di era kecamuk perang dunia ketika konflik Barat-Timur begitu menganga, Beograd menuliskan sejarahnya sendiri dengan mengambil jalan tengah yang tak akan pernah dilupakan siapapun. Beograd menjadi tempat penyelenggaraan pertama sidang Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement) pada September 1961. Semua orang mengerti GNB lahir atas ide besar Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Soekarno (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), Gamal Abdel Nasser (Mesir), dan Kwame Nkrumah (Ghana). GNB mewujud sebagai celah perdamaian dunia. Continue reading →