Selamat Jalan, Gus….

Terlalu banyak kesedihan belakangan ini. Ia datang bertubi-tubi. Bahkan seolah kita belum tuntas mengusap air mata, kabar lain datang. Sama. Tentang yang kita cintai telah tiada.





SYOK! Berita itu datang menghentak: menghancurkan sesaat kesadaran dan meluluhlantakkan perasaan. Tiba-tiba saja dunia seolah berhenti. Ulu hati terasa perih.

“Innalillahi wainailahi rojiun. Telah meninggal dunia sahabat kita, Gugus Restanto Edi,” begitu kira-kira pesan yang menerobos grup percakapan FH UB 98. Petang itu, Kamis, 8 Juli 2021.

Lido…dan sedikit soal libido (1)

sudah lama sekali ternyata….:)

personal touch of zenteguh

Apakah sampeyan tahu diskotek Lido di kawasan Darmo Park Surabaya? Sungguh suatu hal yang benar-benar di luar perkiraan saya ketika menemukan tempat serupa dengannya nun jauh di sana. Di Cape Town, Western Cape, Afrika Selatan, tepatnya.

Pertengahan Juli 2011. Pada sebuah malam yang udara dinginnya terasa menusuk tulang, kami keluar dari taksi tua di kawasan Hans Strijdom Ave. Sesungguhnya perjalanan dari Hotel Fountain, tempat saya menginap tak jauh. Mungkin sekitar 10 menit jalan kaki. Tapi ini malam bung, di Afrika pula. Biarpun Cape Town terkenal aman, selalu ada peringatan: jangan jalan kaki saat malam, apalagi sendirian!.

Pintu sekira 1,5 meter lebarnya menyambut langkah kaki. Di dalam ruangan terlihat samar, namun pendaran warna merah amat mendominasi. Perlahan rasa hangat mulai menjalar. Adalah dentuman musik trance tiada henti yang mengusir dingin di tubuh. Genre musik dengan ciri khas beats per minute kencang dan special effect itu memang seolah mempercepat alirah darah.

ajeb-ajeb…

View original post 820 more words

Met Ultah, Nduk…..

Kemarin dan Nanti…………..

This slideshow requires JavaScript.

Rasanya baru kemarin,
Suara tangismu memecah keheningan malam selepas isya, di sebuah kamar lantai dua ujung Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta. Ku tertegun..tapi mataku berbinar.

Rasanya baru kemarin,
Kuusapkan kain kecil basah, memoles tubuhmu yang lunak dan sangat lentur itu. Ku tak berani keras, takut menyakitimu. Continue reading

Young de Brock

Apakah sampean mengerti atau pernah dengar Young de Brock? Silakan gugling jika masih merasa asing. Tapi, semestinya sampean kudu kenal dan sayang. Ini grup band bluesrock yang keren abis. Saya akan menulis sekelumit kisahnya.

This slideshow requires JavaScript.

Jika jagat musik indie adalah hamparan tanah berhumus, tunas-tunas yang tumbuh di atasnya tak lain kelahiran para musisi di jalur itu. Tak peduli kesenyapan publisitas, mereka hadir, berkarya, dan meniupkan ruh bermusik. Di tangan orang-orang ini idealisme seperti pupuk dan naluri bermusik ibarat air. Jadilah ranah indie tak pernah kering. Dia akan selalu riuh dalam balutan slogan do it your self. Continue reading

Kisah dari Beograd (3-fishing)

Ada begitu banyak hal menarik di Beograd. Dari sisi sejarah, kota terbesar di Serbia ini pernah menjadi saksi atas kejamnya perang dan indahnya perdamaian. Beograd, yang dulu disebut Singidinum oleh bangsa Celtik dan menjadi Beligrad (Kota Putih) ketika diduduki imperium Romawi adalah medan pertempuran tiada henti. Berbagai kekuasaan pernah bertarung memperebutkan wilayah yang disebut-sebut sebagai jantung Balkan ini.

This slideshow requires JavaScript.

Setidaknya, Byzantium, Romawi Timur, hingga Kekhalifahan Ustmaniyah (Ottoman) silih berganti menguasai Beograd. Hingga 1801, kota seluas 359,96 km persegi ini dikuasai Turki sebelum akhirnya bebas pada 1878 dan bertransformasi menjadi kerajaan pada 1882.

Di era kecamuk perang dunia ketika konflik Barat-Timur begitu menganga, Beograd menuliskan sejarahnya sendiri dengan mengambil jalan tengah yang tak akan pernah dilupakan siapapun. Beograd menjadi tempat penyelenggaraan pertama sidang Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement) pada September 1961. Semua orang mengerti GNB lahir atas ide besar Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Soekarno (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), Gamal Abdel Nasser (Mesir), dan Kwame Nkrumah (Ghana). GNB mewujud sebagai celah perdamaian dunia. Continue reading

The Salemba Band

Apakah sampeyan pernah dengar atau tahu The Salemba Band? Yup, inilah grup band yang digawangi para warga binaan (narapidana) Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Di balik tembok tebal penjara mereka bernyanyi dan bermusik. Meletupkan emosi lewat cabikan gitar dan bas, gebukan drum, tuts-tuts piano, dan senandung lagu tentang cinta, optimisme, nasionalisme, religi, dan perlawanan terhadap narkoba. Perjumpaan saya dengan mereka pada akhirnya mencuatkan satu hal: apresiasi! Saya memuji kreativitas dan semangat mereka yang tak pernah padam.

This slideshow requires JavaScript.

Cucuran gerimis sepanjang sore akhir Desember lalu mengembuskan angin dingin di seantero Ibu Kota. Tak terkecuali di pelataran Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Jakarta Pusat (Rutan Salemba), hawa meresap tulang itu terasa benar menerpa. Kian beranjak senja, rintik air langit tak juga berkurang. Saat dingin terus menyeruak, tak jauh dari tempat itu justru kehangatan yang membuncah. Continue reading

Kisah dari Beograd (2-Parking Zone)

Menurut sampean, apakah kebijakan pakde Jokowi mencabut-cabut pentil kendaraan (pentil lho ya dengan “e” diucapkan seperti kata enak, bukan dengan “e” seperti kata senang) efektif memberangus parkir liar di Ibu Kota? Kalo tidak, bagaimana dengan usul om Ahok yang ingin pelat nomor dicabut dan STNK diblokir?Apakah sampean yakin itu berhasil?

This slideshow requires JavaScript.

Banyak yang bilang tidak! Wajar juga sih. Urusan parkir liar di Jakarta terbilang kompleks. Orang tak mau parkir di tempatnya karena ingin murah dan mudah. Tak peduli itu melanggar, sepanjang dia merasa segalanya bisa disiasati, akan tetap saja terjadi. Pikir mereka, toh ini sudah kebiasaan dan dilakukan di mana-mana. Continue reading

Kisah dari Beograd (1-BusPlus)

Sebuah tulisan feature karya wartawan senior Kompas Trias Kuncahyono terasa meresap ke batin, 2011 silam. Dia menulis: Beograd Masih Ingat Bung Karno. Saya larut, terutama karena tulisan ringan tentang ingatan kolektif warga Beograd pada Bung Karno itu renyah, deskriptif, mengalir, dan meletupkan pijar nasionalisme. Sebuah hal tak terduga saya merasakan getaran itu setahun berselang. 

This slideshow requires JavaScript.

Continue reading

Photographic Memory…

Percayalah judul di atas menipu belaka. Ini sama sekali bukan tentang fotografi. Ini hanya cerita betapa kamera saku digital Cannon Powershot A3000IS telah memberikan saya begitu banyak kenangan. Gambar-gambar yang tak akan terlupakan.

A3000IS adalah kamera digital pertama dan satu-satunya yang saya miliki. Sederhana saja, saya belum sanggup beli DSLR sehingga kamera saku adalah pilihan paling rasional. Lagipula, saya toh cuman penganut mahzab ALP, Auto Langsung Pencet. Mana bisa saya atur-atur segala fungsi dalam kamera itu untuk menghasilkan gambar bagus. Sudah jelas saya pemula yang selalu menyerahkan sepenuhnya pada fungsi “auto” untuk menangkap objek. Continue reading